Sebut saja namanya Zahira, dia adalah seorang TKW di negara Taiwan. Dia bukan wanita dari keluarga yang berada, oleh sebab itu dia jauh melangkah demi keluarga nya.
Zahira memiliki teman karib yang jarang ia temui. Keakraban mereka hanya terjalin melalui sosmed dan line telpon saja. Suatu hari sahabatnya Nida diponis mengidap tumor payudara. Mahira yang jarang bertemu dengan sahabatnya itu sangat terpukul dan sedih.
Suatu hari Nida memberi tahunya jika ia akan check up di rumah sakit di kota tempat Mahira berada. Dengan cepat Mahira meminta izin majikannya untuk keluar sebentar menemui Nida. Majikannya yang baik bukan saja mengizinkannya, beliau juga mengantar Mahira hingga rumah sakit.
"Hira, kamu tidak perlu terburu-buru. Kamu temani dia hingga selesai. Nanti kamu telpon saya lagi jika kamu sudah ingin pulang." Ujar majikannya perhatian.
Mahira tersenyum senang, "Iya, terima kasih." Kata Mahira lalu berjalan menuju rumah sakit. Ia melirik ke arah kantung yang ada di tangan kanannya. Ketika ia melihat wajah Nida ia lekas menghapiri lalu memeluknya. Mereka yang tidak punya waktu banyak untuk bertemu, menghabiskan waktu mereka dengan senang.
Mahira menemani Nida masuk untuk check. Dokter mengatakan padanya bahwa ada banyak kelenjar di payudaranya. Dan dia tidak boleh mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Karena itu akan membuat organ lain kena efek buruk.
Mahira memberi semangat sahabatnya itu, waktu perpisahan pun tiba. Mahira memberikan bingkisan yang ia bawa pada Nida. Ia memberikan buku Islami dan uang sebesar 2000 mata uang Taiwan.
Mahira memberikannya karena Allah. Ia tidak mengharapkan balasan dari Nida. Ia tulus melakukannya karena hati yang mencintai Allah.
*
Satu bulan pun berlalu. Waktu gajian pun tiba, ketika majikannya memberikan gaji padanya. Ayah dari majikannya yang ia panggil kakek menjulurkan uang 2000 padanya. Mahira bertanya pada si kakek, "Untuk apa ini kek?" Tanya Mahira heran.
"Itu bonus untuk kamu. Kamu anak yang baik, kamu sudah merawat nenek dengan baik. Ini tambahan gaji buat kamu, dan mulai sekarang tiap bulan kamu akan mendapatkan tambahan 2000 dari kakek." Ujar laki-laki tua yang baik itu.
Mahira senang dan sangat bersyukur. Ia jadi teringat dengan amalan yang ia lakukan satu bulan yang lalu. Dia tersenyum, ini janji Allah yang nyata. Dia beramal karena Allah, tidak ada yang tahu selain Allah, dia, saya dan Nida. Dia juga tidak mengharapkan Allah akan membalasnya di dunia ini. Baginya, ketaatan dan balasan di akhirat kelak lebih berarti. Nyatanya, tampa di harapkan dan dipintah. Allah membalasnya sangat cepat dan lebih.
Semoga bermanfaat, ini kisahnyata dari sahabat saya. Yang akhirnya mau berbagi pada saya karena maniatkan untuk kebaikkan.
Silakan share jika bermanfaat.... 😊
#pruerdi
