Prospek yang tidak mampu membeli Asuransi Jiwa
sebenarnya justru lebih membutuhkan asuransi jiwa dibandingkan dengan
orang yang mampu membelinya. Di dalam bisnis kita ini, kesulitannya
adalah untuk meyakinkan seseorang bahwa dirinya akan meninggal dunia.
Jika saya mengatakan apakah Anda
tahu,berapa banyak orang yang akan meninggal di dalam kelompok usia Anda
dan berapa banyak orang yang akan tetap hidup? Mereka selalu
percaya bahwa kematian itu selalu bisa terjadi setiap saat kepada setiap
orang lain, tapi tidak kepada diri mereka sendiri. Luar biasa kan?

Saya sering menceritakan hasil survey
yang menyatakan bahwa dari 1000 orang ada 8 orang yang meninggal tiap
tahunnya. Banyak yang sudah tahu sehingga sering mengabaikan hasil
survey ini. Bagi mereka ini hanya sekedar angka-angka saja. Untuk itu
coba nyimak cerita ini ya…
Sebuah Kisah: Setiap 1000 Orang 8 Meninggal Tiap Tahunnya
Bapak/Ibu, jika Anda tidak keberatan, mari sejenak kita membayangkan sesuatu keadaan bersama-sama. Bayangkan Anda berada di antara 1000 orang yang berdiri berjajar di sepanjang sebuah tembok, di hadapan mereka berderet 1000 orang lainnya. Setiap orang dalam barisan kedua ini memegang sepucuk senjata. Ketika semua orang sudah berbaris seperti demikian, Anda mendengar seseorang diujung sana berteriak: “Siaaaap?!” lalu 1000 pucuk senjata siap di kokang.Tetapi saya lupa memberitahu Anda bahwa dari 1000 senjata yang diarahkan ke barisan Anda ini, 992 senjata berisi peluru kosong. Hanya 8 pucuk dari 1000 senjata yang berisi peluru asli. Cukup aneh bukan? Tetapi tentu Anda tidak mengetahui 8 senjata yang mana yang berisi peluru asli.Jadi, di sanalah Anda…. Berdiri membelakangi tembok dengan sepucuk senjata yang sudah siap ditembakan ada di depan Anda. Tiba-tiba, Anda mendengar suara seseorang berteriak. “BIDIK SENJATA….!” Nah, sekarang katakan kepada saya, jika sesaat sebelum orang yang berteriak tersebut meneriakkan “Tembak!”, ternyata saya berlari-lari kepada Anda dan meminta Anda untuk menAndatangani surat pengajuan Asuransi Jiwa ini, apakah Anda akan menAndatanganinya? Atau Anda akan mengatakan “Saya tidak punya uang…. Saya tidak mampu mengambil asuransi”.“Ya! Saya akan menolaknya dan berkata seperti demikian jika saya dapat melihat isi selongsong peluru senjata tersebut.”Tentu saja Anda akan keberatan untuk menAndatanganinya jika Anda tahu itu hanyalah peluru kosong. Namun bagaimana cara Anda dapat mengetahuinya?
Mari, saya akan tunjukkan bahwa
dari setiap 1000 orang, pada setiap tahun, ada 8 orang diantaranya yang
akan meninggal, namun tentu kita tidak tahu siapa orangnya.
Saat saya menghadapi keberatan prospek
yang mengatakan mereka tidak mampu mengeluarkan biaya untuk Asuransi
Jiwa, saya dengan ringan akan mengingatkan bahwa mereka juga tidak akan
mampu menanggung biaya yang timbul jika mereka meninggal; namun biar
bagaimana pun mereka suatu hari pasti akan meninggal.
Saya mengingatkan mereka bahwa tuntutan
kehidupan ini memang berat dan sulit, namun tuntutan persyaratan
Asuransi Jiwa sesungguhnya ringan.Saya mengingatkan bahwa pada suatu
ketika, entah bagaimanapun juga, seseorang akan membayarkan Asuransi
Jiwa mereka.
Mereka kini memiliki pilihan. Mereka
dapat mebayarnya sekarang dengan cara yang mudah, atau kelurga mereka
yang nanti terpaksa membayarnya dengan cara yang sulit dan biaya yang
lebih besar; dan pilihan tersebut harus ditentukan saat ini.
Banyak orang yang mengatakan bahwa
Asuransi Jiwa terlalu tinggi biayanya. Kehidupan saat ini sendiri memang
mahal dan apapun yang ingin dicapai dalam hidup pasti membutuhkan uang.
Tetapi bagaimana caranya saya membayar
premi Asuransi Jiwa jika penghasilan saya hanya 5 juta rupiah per bulan,
sedangkan jumlah pengeluaran saya di atas kertas untuk biaya-biaya
rumah tangga, sAndang-pangan, dan cicilan kredit setiap bulan, terkadang
lebih dari 5 juta rupiah.
Jawaban saya adalah: “Pak
Prospek, mari kita berAndai-Andai saat besok Anda bekerja di kantor,
boss Anda mengatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang tidak
baik dan terpaksa gaji Anda diturunkan menjadi 4,5 juta per bulan.
Apakah Anda masih tetap melanjutkan kehidupan keluarga Anda dengan
potongan sebesar 500 ribu rupiah per bulan?
Apakah Anda akan mengatur kembali seluruh pengeluaran Anda, atau Anda akan langsung berhenti dan mencari pekerjaan baru?”
Kebanyakan calon nasabah akan menjawab bahwa mereka harus mengatur kembali pengeluaran bulanannya.
Jika Anda meninggal atau mengalami cacat tetap maka 100% penghasilan Anda akan dipotong dan hilang.
Ambilah 500 ribu rupiah dari penghasilan
Anda per bulan untuk membayar diri Anda sendiri dulu sekaligus untuk
melindungi keluarga Anda.
Ini adalah gagasan atau ide yang sangat bagi orang-orang yang mengatakan “saya tidak mampu”, “saya tidak ada uang”.
Semua orang yang mengatakan bahwa mereka
tidak mampu adalah orang-orang yang justru sangat membutuhkan Asuransi
Jiwa. Seorang ‘raja’ tidak membutuhkan Asuransi Jiwa. Dia dapat membeli
segala hal. Saat dia meninggal, anak-anaknya akan mewarisi semua
hartanya dan menggantikan sebagai ‘raja’ serta menikmati kenyamanan
hidup yang sama.
Orang yang hanya dapat memenuhi
kebutuhan makannya tiga kali sehari justru membutuhkan Asuransi Jiwa.
Dengan makan hanya dua kali sehari, keluarganya akan tetap dapat
bertahan, namun jika kehilangan seluruh makanannya maka keluarganya
tidak akan dapat hidup.
Anda harus mengorbankan “uang sekali
makan” untuk membeli Asuransi Jiwa sehingga mereka tetap dapat makan dua
kali sehari selama sisa hidupnya.
Jika Anda tetap mendapatkan kesulitan
untuk meyakinkannya, jadikanlah calon nasabah tersebut seorang agen
sehingga dia dapat memperoleh penghasilan tambahan untuk membeli
Asuransi Jiwa bagi dirinya sendiri. Jangan membuatnya sedih, rekrutlah
dia menjadi agen Anda.
Sumber: HO Rizal Naidu
KONSULTASIKAN RENCANA KEUANGAN ANDA
GRATISSSS
Untuk Wilayah Aceh
Contact Us:
ERDI
HP/WA: 0811 689 4 689
BBM: 53E08F11
Kantor: Jl. T.P. Nyak Makam No 3 (Samping Kantor BPK Prov Aceh), Lampineng Banda Aceh. 23117
Bigger, Faster, Stronger