Ketika memperkenalkan program
asuransi jiwa terbaik di Indonesia ini terkadang masih ada yang menolak
dan tidak mau masuk. Bukan karena tidak percaya sama perusahaan ataupun
takut uangnya dibawa kabur si agen. Bukan juga karena tidak punya uang.
Justru calon nasabah merasa bahwa dia sanggup membayar semua biaya rumah
sakit ataupun tagihan lainnya jika terjadi musibah. Dan jika harus
dipanggil oleh Tuhan, calon nasabah sudah menyiapkan berbagai harta
warisan yang sangat banyak untuk anak-istrinya.
Ketika menemukan keberatan ini saya
sering menggunakan ‘kisah nyata’ yang terjadi pada tahun 1912. Tepatnya
pada tanggal 14 April 1912 (ini adalah salah satu tanggal yang saya
hafal betul selain tanggal lahir saya dan keluarga, karena ini adalah
salah satu tanggal yang banyak membawa rejeki dalam hidup saya). Saya
yakin Anda juga pasti tahu akan kisah ini. Coba lihat gambar di bawah
ini.

Ya betul! Perisitwa tenggelamnya kapal
Titanic. Sebelum kapal Titanic berlayar, pembuat kapalnya berkata,
“Kapal ini tak akan terbenam, bahkan juga oleh Tuhan sekalipun. ” Pada
hari ke empat pelayaran, kapal itu menabrak gunung es. Lalu terbelah dua
saat sebelum terbenam ke dalam dasar samudera atlantik yang dingin. Ironisnya kapal itu baru pertama kali berlayar. Dan yang lebih miris lagi, karena yakin akan kecanggihan dan sistem keamanan kapal ini, mereka tidak membawa sekoci yang memadai. Akibatnya, tepat tanggal 14 April 1912, 1.514 orang meninggal dunia. Dan tercatat dalam sejarah ada 292 orang yang terkena musibah ini adalah nasabah Prudential dan semua klaimnya lunas terbayar.
Bapak/Ibu, sebagai perencana keuangan
yang banyak belajar dan mendengar berbagai kisah nyata dari sesama
perencana keuangan, saya juga pernah mendengar kisah nyata orang-orang
yang hidupnya ibarat kapal Titanic ini dari teman saya. Dikisahkan ada
keluarga yang memiliki harta berlimpah, kehidupannya sangat
berkecukupan, keluarga sangat bahagia, sehat, dan harmonis. Dan karena
semua kebutuhan tercukupi, mereka begitu yakin dan menganggap dirinya
TIDAK BUTUH PERLINDUNGAN. Sehingga dengan halus mereka menolak program
perlindungan aset dari Prudential.
Jika boleh diibaratkan, mereka mirip Kapal Titanic yang tidak membawa
sekoci kapal yang cukup karena menganggap kapalnya tidak akan tenggelam.
Namun ketika musibah datang, akhirnya dia menyesal dan berkata, “Coba
dulu saya mengambil program perlindungan ini ya..tentu harta saya tidak
terkuras habis.” Namun ketika itu terjadi, semua sudah terlambat.
Bapak/Ibu, peristiwa kapal Titanic sudah mencerahkan saya akan pentingnya perlindungan. ‘Sekoci’ ini tetap dibutuhkan sebagai faktor pengaman ketika musibah datang. Jika kapal Titanic ini membawa sekoci yang cukup, tentu tidak akan memakan banyak korban jiwa. Asuransi
ibarat sekoci yang selalu dibawa kemanapun anda berlayar. Dalam situasi
tertentu, asuransi akan menggantikan tempat anda ataupun kedudukan
kapal anda.
Bapak/Ibu, saya memahami betul, ketika
belum terjadi musibah, sering kita merasa tidak perlu memiliki asuransi.
Kita merasa kita mampu. Namun ada banyak orang yang baru berpikir
demikian namun sudah terlambat. Bahkan hasil survei kompas mengatakan
bahwa 85% pasien kanker dan keluarganya bangkrut.
Bagaimana dengan Anda? Apa masih ragu memiliki polis asuransi jiwa? Siapkan sekoci kapal terbaik untuk seisi keluarga.
KONSULTASIKAN RENCANA KEUANGAN ANDA
GRATISSSS
Untuk Wilayah Aceh
Contact Us:
ERDI
HP/WA: 0811 689 4 689
BBM: 53E08F11
Kantor: Jl. T.P. Nyak Makam No 3 (Samping Kantor BPK Prov Aceh), Lampineng Banda Aceh. 23117
Bigger, Faster, Stronger