Kehilangan suatu benda,
sakit, hingga kecelakaan selalu mengintai kehidupan semua orang. Tidak
ada kehidupan yang 100 persen aman dari gangguan-gangguan tersebut.
Gangguan tersebut merupakan risiko yang harus dihadapi sewaktu-waktu dan
tidak jarang menguras harta benda dan aset yang Anda miliki.
Berbagai usaha pasti dilakukan
untuk menghindari faktor risiko. Sebagai contoh, Anda lebih memilih
memakai layanan antar jemput buah hati Anda untuk ke sekolah untuk
menghindari risiko kecelakaan di jalan yang lebih riskan saat anak Anda
berangkat sendiri menggunakan transportasi umum. Contoh lainnya, Anda
menerapkan pola hidup sehat, mulai dari asupan makanan hingga olahraga,
untuk mencegah penyakit yang dapat membuat Anda sulit beraktivitas
hingga memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pengobatannya.
Namun, yang namanya risiko
pastinya tentang mengintai Anda maupun aset yang Anda miliki. Misalnya,
Anda sudah berusaha menjaga kendaraan Anda dengan memasang kunci ganda
setiap kali parkir. Namun sekali waktu ketika banjir datang, kendaraan
Anda terseret arus dan rusak. Risiko ini tentunya jarang terpikirkan.
Lain lagi saat ada menghadapi kebakaran di rumah yang merupakan akibat
rembetan dari kebakaran yang menimpa rumah tetangga Anda. Ketika musibah
itu terjadi, selain kehilangan aset rumah, barang-barang berharga dalam
hunian Anda bisa saja ikut hangus. Ada kemungkinan juga Anda menderita
sakit akibat peristiwa tersebut.
Secara harfiah, risiko dapat
diartikan sebagai kemungkinan ataupun potensi kerugian yang bisa saja
timbul tanpa dikehendaki sebelumnya. Unsur ketidakpastian dalam risiko
membuat kemungkinan ini dapat menimpa siapa saja, kapan saja, maupun di
mana saja.
Unsur-Unsur Asuransi
Asuransi Mempunyai Beberapa Unsur Utama via raiznerlaw.com
Risiko biasanya berkaitan erat
dengan kerugian. Faktor kerugian inilah yang menjadi ketakutan
seseorang menghadapinya. Guna meminimalisasi kerugian dari risiko suatu
peristiswa yang dapat menimpa Anda, penanggulangan risiko sebaiknya Anda
lakukan. Salah satu caranya dengan membuat asuransi yang sesuai
kebutuhan.
Asuransi berasal dari bahasa Inggris, yakni insurance yang
memiliki makna sebagai jaminan dan perlindungan. Dalam produk
penanggulangan risiko, asuransi menjadi mekanisme yang dapat mengalihkan
risiko yang mungkin menimpa tertanggung kepada penanggung atau pihak
asuransi. Pengalihan risiko ini dilakukan dengan pembayaran klaim yang
diberikan oleh pihak asuransi kepada pihak tertanggung yang mendapat
kerugian dari suatu peristiwa atau keadaan yang diasuransikan.
Asuransi memang tidak dapat
menghentikan risiko yang mungkin menimpa Anda maupun keluarga dan aset
Anda. Namun, jenis layanan yang satu ini mampu mereduksi atau mengurangi
dampak kerugian yang timbul dari sebuah risiko. Hal ini membuat
asuransi kian tenar pada masa sekarang sebab semua orang tidak menginkan
ada rasa khawatir yang berlebihan terhadap kemungkinan kehilangan dari
risiko yang mengintai.
Bukti pengalihan risiko dari
pihak asuransi kepada tertanggung tercantum dalam polis asuransi yang
diterbitkan pihak asuransi kepada tertanggung yang telah memenuhi
kewajiban membayar premi. Di dalam asuransi, ada tiga unsur yang menjadi
pedoman utama mekanisme pereduksian risiko tertanggung sebagai berikut.
1. Premi
Anda pasti sering mendengar
istilah ini, namun banyak pula yang tidak mampu menjelaskan mengenai
pengertian dari premi. Secara sederhana, premi adalah kewajiban yang
harus dibayar tertanggung kepada pihak asuransi sebagai jasa pengalihan
risiko yang diinginkan. Untuk mendapatkan manfaat pengalihan risiko dari
pihak asuransi, kewajiban membayar premi ini harus dilunasi oleh
tertanggung.
2. Polis Asuransi
Sebagai ganti dari premi yang
telah dibayarkan untuk jasa asuransi, tertanggung memiliki hak untuk
mendapat polis. Pengertian dari polis asuransi adalah surat kontrak atau
perjanjian yang dikeluarkan oleh pihak asuransi kepada tertanggung yang
menjadi dasar untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung dari
kerugian yang dialaminya. Polis ini berisi segala ketentuan yang
menjamin apa saja kerugian yang ditanggung pihak asuransi hingga data
tertanggung secara jelas.
3. Klaim
Ketika mendapat kerugian dari
suatu peristiwa, Anda dapat mengecek risiko tersebut telah diasuransikan
dan terncantum dalam polis atau tidak. Jika terdapat, ada dapat
melakukan pengajuan klaim sebagai bentuk permintaan penggantian ganti
rugi dari kerugian yang Anda alami.
Kriteria Risiko yang Dapat Ditanggung Asuransi
Risiko yang Ditanggung Harus Masuk Kriteria Tertentu via netdna-cdn.com
Dengan asuransi, Anda dapat
merasa tenang dan terjamin karena akan ada pereduksi risiko yang
merugikan diri Anda. Namun yang perlu Anda ketahui, tidak semua risiko
dapat diasuransikan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh
risiko tersebut hingga akhirnya dapat dapat diasuransikan melalui metode
pengalihan risiko.
1. Harus Termasuk Dalam Risiko Murni dan Termasuk Risiko Khusus
Dengan kata lain risiko
tersebut muncul secara tidak terduga dan dapat menimpa siapa saja.
Contohnya risiko kecelakaan maupun risiko meninggal dunia.
2. Dapat Diukur dengan Uang
Hal Ini berarti pengalihan
risiko dinilai dari segi finansial, bukan dari emosional tertanggung.
Contohnya pada asuransi jiwa, pihak asuransi hanya dapat memberikan
pengalihan berupa uang yang telah dipertangunggkan, tanpa bisa
menghidupkan kembali pihak yang meninggal.
3. Bersifat Sama dan Dalam Jumlah Besar
Banyaknya risiko serupa
menjadi penilaian pihak asuransi untuk menentukan perkiraan besarnya
kerugian yang terjadi. Hal-hal khusus, seperti koleksi perangko, akan
sulit diasuransikan karena pihak asuransi sulit menentukan besaran nilai
pertanggungan, Itu disebabkan nilainya bergantung dari kesukaan
subjektif.
4. Terjadi Secara Kebetulan dan Tidak Disengaja
Pihak asuransi tidak mau
bertanggung jawab dalam pengalihan risiko dari kerugian yang mungkin
timbul akibat kesengajaan. Sebagai contoh, tidak ada nilai pertanggungan
bagi seseorang yang masuk rumah sakit akibat mencoba bunuh diri.
5. Dapat Dibuktikan
Dalam hal ini pihak asuransi
menuntut bukti yang sah dari kerugian yang Anda alami sebelum
mengeluarkan ganti ruginya. Sebagai contoh, ketika Anda kehilangan mobil
yang telah diasuransikan, Anda harus memiliki surat keterangan polisi
yang menyatakan kehilangan tersebut sampai akhirnya baru dapat
mengajukan klaim kepada pihak asuransi.
6. Mengandung Kerugian Bagi Tertanggung
Bahwa risiko yang Anda
asuransikan haruslah menyangkut tentang diri Anda sendiri. Jika risiko
tersebutnya nyatanya hanya berdampak pada orang lain, pihak asuransi
tidak dapat mengalihkan risikonya. Sebagai contoh, Anda tidak dapat
mengasuransikan motor tetangga Anda sebab jika motor itu hilang atau
rusak, yang menderita kerugian bukan Anda, melainkan tetangga Anda.
Contoh Risiko yang Ditanggung Asuransi
Risiko yang Ditanggung Asuransi via dreamsline.com
Dari penjabaran mengenai
kriteria risiko yang dapat diasuransikan, berikut adalah beberapa contoh
risiko yang akan disetujui pihak asuransi jika Anda ingin mengalihkan
potensi kerugiannya.
- Risiko cacat akibat mengendarai kendaraan bermotor.
- Risiko hancurnya kendaraan akibat kecelakaan.
- Risiko tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan hilangnya pendapatan orang tua.
- Risiko terbakarnya bangunan akibat korsleting listrik.
- Risiko hilangnya penghasilan akibat meninggal.
- Risiko rusahnya rumah, kendaraan, dan harta benda akibat kebakaran ataupun bencana alam.
- Risiko kehilangan harta benda akibat pencurian.
Sebagai perekdusi risiko,
fasilitas asuransi dapat memberikan beberapa manfaat lain yang
memungkinkan Anda semakin apik dalam pengelolaan keuangan.
Manfaat Asuransi yang Mesti Anda Ketahui
Asuransi Memiliki Banyak Manfaat via uic.edu
Manfaat-manfaat asuransi di bawah ini pada kenyataannya sangat berguna bagi tertanggung yang membayar premi.
1. Menghadirkan Rasa Aman
Intaian risiko tentu
menimbulkan kekhawatiran yang tidak pernah selesai. Jika sudah demikian,
bukan tidak mungkin hari-hari Anda akan penuh kecemasan akan sesuatu
masalah yang tidak pasti. Asuransi memberikan rasa aman untuk menghadapi
semua itu sehingga Anda dapat lebih berkonsentrasi dalam beraktivitas
dan mengembangkan diri. Hidup Anda pun akan lebih tenang karena merasa
terlindungi.
2. Memberi Kepastian
Dari risiko yang bersifat
tidak pasti, Anda dapat memperoleh kepastian dari asuransi. Artinya,
Anda sudah dapat memperkirakan biaya atau akibat finansial dari risiko
yang bisa muncul kapan saja dengan nilai yang relatif pasti.
3. Tempat Menabung dan Investasi
Pada jenis tertentu, terdapat
fasilitas asuransi yang memiliki nilai tunai jika tidak terpakai atau
tidak ada pengajuan klaim. Jenis seperti itu disebut whole life ataupun endowment. Bahkan sekarang, ada asuransi yang digabungkan dengan investasi yang dikenal dengan istilah unit link. Dari jenis tersebut, asuransi bukan hanya dapat mereduksi risiko pada diri maupun aset Anda, melainkan pula dapat menjadi sarana untuk menabung dan alat untuk berinvestasi.
4. Meminimalisasi Risiko Kerugian
Sesuai fungsi utamanya sebagai
pengalih risiko, asuransi tentu saja dapat membuat potensi kerugian
yang Anda bisa alami dari risiko tertentu menjadi seminimal mungkin. Hal
inilah yang membuat asuransi dikenal sebagai pereduksi risiko.
5. Meningkatkan Kegiatan Usaha
Bayangkan jika tempat usaha
Anda tiba-tiba hancur ataupun aset di dalamnya lenyap. Tentu Anda harus
menyediakan dana besar untuk penggantiannya agar usaha terus berjalan.
Dengan asuransi, kerugian dari hal tersebut dapat ditanggungkan kepada
pihak asuransi sehingga dana yang ada bisa dipakai untuk meningkatkan
kegiatan usaha Anda.
Jadikan Asuransi Sebagai Pereduksi Risiko Anda
Asuransi memang tidak dapat
menghilangkan risiko yang mungkin timbul dalam kehidupan Anda. Namun
dengan memiliki asuransi, Anda akan sangat terbantu jika risiko tersebut
tiba-tiba datang dan menimbulkan kerugian besar. Dengan memiliki polis
asuransi, otomatis Anda tidak akan menanggung sendiri kerugian tersebut.
Akan ada pengalihan risiko yang menghasilkan ganti rugi dari pihak
asuransi kepada Anda sebagai bentuk pertanggungan dari premi yang telah
Anda bayarkan. Hidup Anda pun bisa segera berjalan normal tanpa harus
pusing memikirkan seberapa banyak waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk
memperbaiki kerugian finansial yang timbul dari risiko tersebut.